Amerika Kalah Perang di Vietnam Karena Indonesia


Lihat dan hitung, seberapa banyak aplikasi Android yang Anda instal di smartphone Anda? 

Pernahkah terbersit di benak Anda bagaimana cara membuat aplikasi-aplikasi tersebut?

Apakah Anda Saat Ini Ingin Sekali Bisa Bikin Aplikasi Android Sendiri? Seperti aplikasi game edukasi, media pembelajaran, aplikasi berbasis sensor, aplikasi multimedia, dan lain sebagainya?

Tetapi

1. Tidak Ngerti Coding
2. Tidak Tahu Computer Programming
3. Tidak Paham Bahasa Pemrograman Android
4. Dan Sama Sekali Bukan Lulusan IT?

Jangan Khawatir ...
Ternyata, bikin aplikasi Android itu SANGAT MUDAH, bahkan bagi Pemula sekalipun.

Sekarang Anda bisa bikin aplikasi Android dengan Cepat, bahkan TANPA HARUS CODING.

Tak peduli apapun latar belakang Anda, bikin aplikasi Android itu MUDAH, semudah bermain Puzzle.

Anda Hanya Perlu 4 Langkah berikut ini :

1. Drag & drop komponen-komponen yang dibutuhkan
2. Percantik tampilan aplikasi dengan mengatur layout dan desain tampilan
3. Susun blok-blok kode programnya, dan
4. Build aplikasi Anda jadi file instalasi *.APK

Lantas, Bagimana Cara Memulainya?
Mudah kok, karena sudah hadir untuk Anda Di Sini :


Video tutorial yang membahas cara membuat aplikasi Android dengan sangat MUDAH, CEPAT, & TANPA CODING menggunakan tools App Inventor 2. 
Foto: AMERIKA KALAH PERANG DI VIETNAM, KARENA INDONESIA    Banyak orang tahu Amerika kalah perang di Vietnam. Tapi yang tidak banyak orang tidak tahu adalah, salah satu sebab Amerika kalah di Vietnam adalah Indonesia. Kok bisa? Simak sejarahnya.  Amerika adalah negara terkuat di dunia selama beberapa abad belakangan ini. Kuat di bidang ekonomi, kuat di bidang militer. Sekedar untuk menggambarkan kekuatan militernya, kita bisa melihat dua fakta: Pertama, penerimaan devisa nomor satu di Amerika adalah dari ekspor senjata, baru kemudian dari ekspor film.  Kedua, PENTAGON, Departemen Pertahanan Amerika Serikat adalah institusi pemegang hak cipta terbanyak di dunia. Kebanyakan penemuannya adalah di bidang persenjataan. Artinya, persenjataan Amerika sudah terbukti paling berkembang di dunia. Dua fakta ini menunjukkan betapa kuatnya Amerika. Akan tetapi dengan segala kekuatan ini, Amerika kalah di Vietnam. Setidaknya dari 2,7 juta orang Amerika yang bertugas dari Vietnam tercatat 58.159 orang tewas, 1.719 hilang, dan 303.635 orang luka-luka (wikipedia). Memang jumlah ini lebih sedikit dari jumlah orang Vietnam yang tewas, tapi hengkangnya Amerika dari wilayah Indo Cina tersebut jelas-jelas merupakan fakta sejarah bahwa Amerika kalah dalam perang Vietnam. Lalu apa hubungannya dengan Indonesia?  Tentara Amerika kalah dalam perang Vietnam karena tidak mampu menghadapi serangan gerilyawan Vietcong. Gerilyawan Vietcong sangat mengusai medan pertempuran di hutan-hutan. Mereka sangat menguasai teknik perang bergerilya. Lalu darimana gerilyawan Vietkong belajar perang gerilya yang hasilnya menang perang lawan Amerika? Disinilah hubungannya perang Vietnam dan Indonesia. Beberapa pimpinan gerilyawan Vietkong mengatakan bahwa mereka membaca buku “Pokok-Pokok Perang Gerilya” karangan Jendral AH Nasution dan menjadikannya pedoman mereka dalam menetapkan strategi. Nasution adalah salah seorang dari 3 Jenderal Besar bintang 5 di Indonesia.  Vietcong tidak berpatokan pada Mao Tse Tung yang juga ahli perang gerilya karena kondisi alam dan masyarakatnya berbeda. Kondisi alam dan masyarakat yang paling mirip dengan Vietnam adalah Indonesia dan itu ada dalam buku karangan Nasution (Dr. Salim Said dan Saleh A Djamhari –sejarawan UI- mengatakan hal ini dalam beberapa seminar). Jadi tidak berlebihan kalau dikatakan, Amerika kalah perang (salah satunya) karena Indonesia.  Apa hikmahnya? Tentu saja tulisan ini untuk membangga-banggakan sebuah perang dengan jutaan korban. Tetap saja perang adalah bencana, dan kita berdoa agar tidak terjadi lagi. Akan tetapi fakta di atas menunjukkan bahwa pemikiran seorang anak bangsa Indonesia bisa mempengaruhi peta dunia. Karena itu jangan ragu untuk berkarya dan menuangkan pikiran kita, karena pemikiran tidak mengenal batas tempat dan waktu. Fakta sejarah ini juga menunjukkan sekali lagi kekuatan sebuah tulisan atau sebuah buku.  Jutaan orang mungkin punya pengalaman perang gerilya, tapi akhirnya yang bisa menjadi referensi adalah yang menulis. Setelah kekalahannya di Vietnam, Amerika berusaha kembali menaikkan citra dan harga dirinya. Puluhan film-film bertemakan perang Vietnam seperti film Rambo dan film serinya “Tour of Duty”. bermunculan dengan sudut pandang Amerika menang melawan gerilyawan Vietnam. Belajar dari Vietnam, Amerika kini menghindari perang langsung kecuali didahului serangan udara bertubi-tubi.  Lalu apa yang bisa kita pelajari dari perang Vietnam? Ya , kita bisa belajar bahwa kita tetap punya kesempatan untuk bangkit, kita tetap punya kesempatan untuk menang. Pertempuran kita saat ini bisa berwujud banyak bentuk. Saat ini kita bertempur secara ekonomi, budaya, politik, dsb. Jika kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang, kita bisa terjajah secara ekonomi, budaya, politik, dsb. Jangan bersantai-santai, karena bangsa kita bisa jadi korban tergilas kemajuan zaman, karena tidak mampu mengejar persaingan. Bangsa besar yang mungkin lebih harus kita cermati saat ini justru Cina. Saat ini Cina adalah kekuatan ekonomi terbesar kedua setelah Amerika, setelah tahun ini melampaui Jepang. Dalam waktu tidak terlalu lama diduga Cina akan mampu melampaui Amerika. Kebijakan ekonomi Cina saat ini mengimpor begitu banyak gas alam dan batu bara dari Indonesia, bahkan mereka menumpuk-nya untuk cadangan energi. Negara Cina punya material tersebut di tanah mereka tetapi mereka memilih untuk mengimpor dari Indonesia.  Kenapa? Lihat 10 - 20 tahun mendatang. Bisa jadi kita kehabisan batu bara dan gas alam (sekarang kita minyak bumi sudah mengimpor) dan ketika harga energi melambung tinggi mungkin kita justru mengimpor dari Cina dengan harga sangat mahal. Di bidang moneter (finansial) Cina juga sedang berbenah. Cina juga membeli berton-ton emas sebagai cadangan devisanya (Negara Cina sendiri percaya ke depan cadangan emas lebih kuat dari dollar Amerika). Langkah ini untuk memperkuat cadangan devisa dollar Amerika milik Cina yang bahkan jumlahnya lebih banyak dari milik Amerika sendiri. Jika pemimpin negara kita tidak mencermati keadaan ini, maka masa depan bangsa cukup mengkhawatirkan. Kini saatnya kita sebagai individu berusaha menyelamatkan bangsa dimulai dari diri sendiri.Memulai dari diri sendiri dengan membangun keluarga yang kuat. Memulai dengan membangun keluarga yang mempunyai cita-cita tinggi dengan spirit   #27
Banyak orang tahu Amerika kalah perang di Vietnam. Tapi yang tidak banyak orang tidak tahu adalah, salah satu sebab Amerika kalah di Vietnam adalah Indonesia. Kok bisa? Simak sejarahnya.

Amerika adalah negara terkuat di dunia selama beberapa abad belakangan ini. Kuat di bidang ekonomi, kuat di bidang militer. Sekedar untuk menggambarkan kekuatan militernya, kita bisa melihat dua fakta:
Pertama, penerimaan devisa nomor satu di Amerika adalah dari ekspor senjata, baru kemudian dari ekspor film.

Kedua, PENTAGON, Departemen Pertahanan Amerika Serikat adalah institusi pemegang hak cipta terbanyak di dunia. Kebanyakan penemuannya adalah di bidang persenjataan. Artinya, persenjataan Amerika sudah terbukti paling berkembang di dunia. Dua fakta ini menunjukkan betapa kuatnya Amerika. Akan tetapi dengan segala kekuatan ini, Amerika kalah di Vietnam. Setidaknya dari 2,7 juta orang Amerika yang bertugas dari Vietnam tercatat 58.159 orang tewas, 1.719 hilang, dan 303.635 orang luka-luka (wikipedia). Memang jumlah ini lebih sedikit dari jumlah orang Vietnam yang tewas, tapi hengkangnya Amerika dari wilayah Indo Cina tersebut jelas-jelas merupakan fakta sejarah bahwa Amerika kalah dalam perang Vietnam. Lalu apa hubungannya dengan Indonesia?

Tentara Amerika kalah dalam perang Vietnam karena tidak mampu menghadapi serangan gerilyawan Vietcong. Gerilyawan Vietcong sangat mengusai medan pertempuran di hutan-hutan. Mereka sangat menguasai teknik perang bergerilya. Lalu darimana gerilyawan Vietkong belajar perang gerilya yang hasilnya menang perang lawan Amerika? Disinilah hubungannya perang Vietnam dan Indonesia. Beberapa pimpinan gerilyawan Vietkong mengatakan bahwa mereka membaca buku “Pokok-Pokok Perang Gerilya” karangan Jendral AH Nasution dan menjadikannya pedoman mereka dalam menetapkan strategi. Nasution adalah salah seorang dari 3 Jenderal Besar bintang 5 di Indonesia.

Vietcong tidak berpatokan pada Mao Tse Tung yang juga ahli perang gerilya karena kondisi alam dan masyarakatnya berbeda. Kondisi alam dan masyarakat yang paling mirip dengan Vietnam adalah Indonesia dan itu ada dalam buku karangan Nasution (Dr. Salim Said dan Saleh A Djamhari –sejarawan UI- mengatakan hal ini dalam beberapa seminar). Jadi tidak berlebihan kalau dikatakan, Amerika kalah perang (salah satunya) karena Indonesia.

Apa hikmahnya?
Tentu saja tulisan ini untuk membangga-banggakan sebuah perang dengan jutaan korban. Tetap saja perang adalah bencana, dan kita berdoa agar tidak terjadi lagi. Akan tetapi fakta di atas menunjukkan bahwa pemikiran seorang anak bangsa Indonesia bisa mempengaruhi peta dunia. Karena itu jangan ragu untuk berkarya dan menuangkan pikiran kita, karena pemikiran tidak mengenal batas tempat dan waktu. Fakta sejarah ini juga menunjukkan sekali lagi kekuatan sebuah tulisan atau sebuah buku.

Jutaan orang mungkin punya pengalaman perang gerilya, tapi akhirnya yang bisa menjadi referensi adalah yang menulis. Setelah kekalahannya di Vietnam, Amerika berusaha kembali menaikkan citra dan harga dirinya. Puluhan film-film bertemakan perang Vietnam seperti film Rambo dan film serinya “Tour of Duty”. bermunculan dengan sudut pandang Amerika menang melawan gerilyawan Vietnam. Belajar dari Vietnam, Amerika kini menghindari perang langsung kecuali didahului serangan udara bertubi-tubi.

Lalu apa yang bisa kita pelajari dari perang Vietnam?
Ya , kita bisa belajar bahwa kita tetap punya kesempatan untuk bangkit, kita tetap punya kesempatan untuk menang. Pertempuran kita saat ini bisa berwujud banyak bentuk. Saat ini kita bertempur secara ekonomi, budaya, politik, dsb. Jika kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang, kita bisa terjajah secara ekonomi, budaya, politik, dsb. Jangan bersantai-santai, karena bangsa kita bisa jadi korban tergilas kemajuan zaman, karena tidak mampu mengejar persaingan.
Bangsa besar yang mungkin lebih harus kita cermati saat ini justru Cina. Saat ini Cina adalah kekuatan ekonomi terbesar kedua setelah Amerika, setelah tahun ini melampaui Jepang. Dalam waktu tidak terlalu lama diduga Cina akan mampu melampaui Amerika. Kebijakan ekonomi Cina saat ini mengimpor begitu banyak gas alam dan batu bara dari Indonesia, bahkan mereka menumpuk-nya untuk cadangan energi. Negara Cina punya material tersebut di tanah mereka tetapi mereka memilih untuk mengimpor dari Indonesia.

Kenapa?
Lihat 10 - 20 tahun mendatang. Bisa jadi kita kehabisan batu bara dan gas alam (sekarang kita minyak bumi sudah mengimpor) dan ketika harga energi melambung tinggi mungkin kita justru mengimpor dari Cina dengan harga sangat mahal. Di bidang moneter (finansial) Cina juga sedang berbenah. Cina juga membeli berton-ton emas sebagai cadangan devisanya (Negara Cina sendiri percaya ke depan cadangan emas lebih kuat dari dollar Amerika). Langkah ini untuk memperkuat cadangan devisa dollar Amerika milik Cina yang bahkan jumlahnya lebih banyak dari milik Amerika sendiri.
Jika pemimpin negara kita tidak mencermati keadaan ini, maka masa depan bangsa cukup mengkhawatirkan. Kini saatnya kita sebagai individu berusaha menyelamatkan bangsa dimulai dari diri sendiri.Memulai dari diri sendiri dengan membangun keluarga yang kuat. Memulai dengan membangun keluarga yang mempunyai cita-cita tinggi dengan spirit

Pengelola Blog : ABDUL WAHAB

Judul : Amerika Kalah Perang di Vietnam Karena Indonesia
Ditulis oleh : Kejutan Internet pada hari
Rating Blog : 5 dari 5
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Amerika Kalah Perang di Vietnam Karena Indonesia
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman anda.
Namun jangan lupa harap memberikan link aktif dofollow yang mengarah ke URL ini ya
http://kejutaninternet.blogspot.com/2012/08/amerika-kalah-perang-di-vietnam-karena.html

Dan Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda.

Kritik dan saran atau apapun bisa anda sampaikan melalui kotak komentar.
Dan mohon maaf jika komentar atau pertanyaan tidak bisa cepat saya respon,
karena Saya tidak bisa selalu online selama 24 Jam.


Mau Di Buatkan Blog Siap Pakai Seperti Ini ?.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »