Ray Allen, Koboi Muslim dari Texas


Lihat dan hitung, seberapa banyak aplikasi Android yang Anda instal di smartphone Anda? 

Pernahkah terbersit di benak Anda bagaimana cara membuat aplikasi-aplikasi tersebut?

Apakah Anda Saat Ini Ingin Sekali Bisa Bikin Aplikasi Android Sendiri? Seperti aplikasi game edukasi, media pembelajaran, aplikasi berbasis sensor, aplikasi multimedia, dan lain sebagainya?

Tetapi

1. Tidak Ngerti Coding
2. Tidak Tahu Computer Programming
3. Tidak Paham Bahasa Pemrograman Android
4. Dan Sama Sekali Bukan Lulusan IT?

Jangan Khawatir ...
Ternyata, bikin aplikasi Android itu SANGAT MUDAH, bahkan bagi Pemula sekalipun.

Sekarang Anda bisa bikin aplikasi Android dengan Cepat, bahkan TANPA HARUS CODING.

Tak peduli apapun latar belakang Anda, bikin aplikasi Android itu MUDAH, semudah bermain Puzzle.

Anda Hanya Perlu 4 Langkah berikut ini :

1. Drag & drop komponen-komponen yang dibutuhkan
2. Percantik tampilan aplikasi dengan mengatur layout dan desain tampilan
3. Susun blok-blok kode programnya, dan
4. Build aplikasi Anda jadi file instalasi *.APK

Lantas, Bagimana Cara Memulainya?
Mudah kok, karena sudah hadir untuk Anda Di Sini :


Video tutorial yang membahas cara membuat aplikasi Android dengan sangat MUDAH, CEPAT, & TANPA CODING menggunakan tools App Inventor 2. 
Topi koboi, rompi dan sepatu bot membuat Ray Allen terlihat berbeda di Sulaymaniyah, Irak. Penduduk lokal pun tak ada yang percaya bahwa dirinya adalah seorang Muslim.
"Tak seorang pun di Irak percaya ketika saya mengatakan saya seorang Muslim," ungkap koboi urban dari Texas ini pada The Islamic Monthly, Kami

"Mereka ingin bukti jadi saya melafalkan Surah Al-Fatihah," tambahnya.

Proses Allen menjadi Islam terbilang cukup panjang dan berliku. Perkenalannya akan Islam di mulai dari 20 tahun silam ketika Ia bertugas sebagai tentara di Arab Saudi. "Saya berusia 19 tahun ketika berada di Taif," kenangnya

Di sana, Allen mulai banyak tahu mengenai Islam dan kebudayaannya. Banyak hal mengagumkan yang Ia temui ketika berada disana seperti melihat orang salat seketika suara adzan berkumandang.  Hal lain yang membuatnya takjub adalah keramahan penduduk pribumi.

Masyarakat pribumi yang merupakan seorang Muslim mampu bersikap sangat ramah terhadap dirinya yang notabennya adalah seorang tentara asing. "Saya serta tim saya masih penggunakan rompi anti peluru dan baju militer lengkap lalu diundang untuk minum teh oleh penduduk setempat di sebuah pasar. Aku tidak akan pernah melupakannya," katanya.

Hal tersebut tak lantas membuatnya jatuh hati kepada Islam akan tetapi Ia menjadi lebih banyak tahu tentang umat islam yang sesungguhnya. Keinginan untuk berpindah menjadi seorang muslim juga terkendala faktor keluarga. Ia tumbuh dalam lingkungan katolik yang taat terlebih lagi kedua orang tuanya.

"Saya tidak bisa menjadi Muslim ketika kedua orang tua saya masih hidup . Saya pikir itu akan menyakiti mereka terlalu banyak, " akunya.

Seiring waktu berlalu, keinginannya untuk menjadi Muslim kembali tumbuh setelah Ia mendapatkannnya dirinya dalam keadaan  yang cukup terpuruk. Ia mengalami kegagalan dalam berumah tangga dan kedua orang tuanya meninggal karena penyakit kanker.

Situasi ini menajdi titik balik dalam hidupnya. Mulai tahun lalu, Ia yang tinggal sendirian di Texas mulai mencari tahu Islam dengan mendatangi masjid lokal. Akan tetapi hal ini bukan tanpa kendala dimana hampir semua masjid disana menyampaikan khotbhahnya dalam bahasa Arab.

Meski begitu, ia tak patah arang mengingat Ia mulai mantap untuk memeluk Islam. Ia pun lantas belajar Arab dengan inten mendatangi masjid-masjid lokal di sana. "Saya akan pergi ke masjid lokal dan mencoba untuk belajar bahasa Arab," katanya.

Mulai tahun lalu pun Ia sudah menasbihkan dirinya sebagai Muslim. Mulai tahun lalu pun Ia terus menyelami Islam lebih dalam lagi hingga sekarang.

Bahkan untuk lebih memperdalam lagi mengenai Islam, kini Ia berada di Irak. Allen merasa dengan begini akan lebih mudah untuk menerapkan Islam. "Saya pikir saya akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengajar Islam tapi melelahkan .

Seharusnya saya Islam sejak lama , " katanya . Setiap minggu, kini Ia menghadiri shalat Jumat dan duduk dengan sabar bersama pria lainnya mendengarkan khotbah dalam bahasa Kurdi. "Di Suly (Sulaymaniyah), adzan terdengar seperti membuka pintu garasi. Aku pernah mendengar melodi yang lebih merdu di Istanbul," katanya sembari tertawa .

"Aku akan merindukan menggunakan kata-kata seperti Alhamdulilah dan Masya Allah dalam percakapan sehari-hari ketika kembali ke Texas. Aku tidak bisa melakukan ini di Amerika dengan semua orang," pungkasnya.

Pengelola Blog : ABDUL WAHAB

Judul : Ray Allen, Koboi Muslim dari Texas
Ditulis oleh : Kejutan Internet pada hari
Rating Blog : 5 dari 5
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Ray Allen, Koboi Muslim dari Texas
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel ini sangat bermanfaat bagi Blog dan teman-teman anda.
Namun jangan lupa harap memberikan link aktif dofollow yang mengarah ke URL ini ya
http://kejutaninternet.blogspot.com/2014/02/ray-allen-koboi-muslim-dari-texas.html

Dan Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda.

Kritik dan saran atau apapun bisa anda sampaikan melalui kotak komentar.
Dan mohon maaf jika komentar atau pertanyaan tidak bisa cepat saya respon,
karena Saya tidak bisa selalu online selama 24 Jam.


Mau Di Buatkan Blog Siap Pakai Seperti Ini ?.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »